
Do'a orang tua pada anak adalah do'a yang amat ampuh
dan manjur. Baik do'a orang tua tersebut adalah do'a kebaikan atau do'a
kejelekan, keduanya sama-sama manjur. Di antara buktinya adalah kisah ulama
besar hadits yang sudah ma'ruf di tengah-tengah kaum muslimin, Imam Bukhari rahimahullah.
Imam Abu ‘Abdillah, Muhammad bin Isma’il al-Bukhary
dinilai sebagai Amirul Mukminin dalam hadits, tidak ada seorang ulama pun yang
menentang pendapat ini.
Lalu apa nikmat Allah atas sejak
ia masih kecil?
Imam al-Lalika`iy meriwayatkan di dalam kitabnya Syarh
as-Sunnah dan Ghanjar di dalam kitabnya Taariikh Bukhaara mengisahkan
sebagai berikut:
”Sejak kecil Imam al-Bukhary kehilangan penglihatan
pada kedua matanya alis buta. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi
Allah, al-Khalil, Ibrahim 'alaihis salam yang berkata kepadanya, ‘Wahai
wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya
kamu berdoa.”
Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata
benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya. (Asy-Syifa` Ba’da
Al-Maradh karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy sebagai yang
dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karya
al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany, www.alsofwah.or.id)
Hal di atas menunjukkan benarnya sabda Rasul kita
shallallahu 'alaihi wa sallam akan manjurnya do'a orang tua (ibu) pada anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi
yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang
dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits
ini hasan).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua,
doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalamSunan
Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As
Silsilah Ash Shahihah no. 1797). Dalam dua hadits ini disebutkan umum,
artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada
anaknya.
Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi
yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik
orang tua pada anaknya.” (HR. Ibnu Majah no. 3862. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Riwayat ini menyebutkan bahwa doa baik orang tua pada anaknya termasuk doa yang
mustajab.
Semoga setiap orang tua tidak melupakan doa untuk
anaknya dalam kebaikan. Semoga Allah pun memperkenankan do'a kebaikan kita pada
anak-anak kita. Moga mereka menjadi anak yang sholeh nantinya dan berbakti pada
ortu serta bermanfaat untuk Islam.
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber : rumaysho