
Kadang kita tidak bisa membedakan manakah persamaan
dan manakah keadilan. Sebagian orang menganggap bahwa keadilan mesti dengan
persamaan gender. Padahal tidak selamanya kesamaan antara laki-laki
dan perempuan itu adil. Pahamilah baik-baik, sangat beda antara persamaan dan
keadilan.
Syaikh Dr. Kholid Mushlih (murid dan menantu Syaikh
Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin) berkata,
“Persamaan
berarti menyamakan sesuatu tanpa membedakan sifat yang menunjukkan perbedaan.
Oleh karena itu, karena yang dicari kesamaan, maka akhirnya timbul kezholiman.
Berbeda dengan keadilan. Keadilan berarti menempatkan sesuatu sesuai dengan
yang berhak diterima (dan tidak mesti sama).” ( via account twitter Syaikh Dr. Kholid Mushlih).
Ketika kita memiliki dua anak, yang satu anak SD dan
yang satu bayi, tentu saja kebutuhan mereka tidak bisa disamakan. Jika
disamakan berarti tidak adil. Begitu pula dalam hal waris, Al Qur’an
menetapkan bahwa anak laki-laki mendapatkan dua kali anak perempuan. Ini
namanya adil karena laki-laki mesti menanggung istri, sehingga warisnya tentu
saja lebih besar dari wanita yang nantinya jadi tanggungan suaminya. Jadi tidak
mesti sama antara anak laki-laki dan anak perempuan dalam masalah waris.
Oleh karena itu yang dipuji dalam Al Qur’an orang yang
berbuat adil, bukan orang yang buat persamaan.
“Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka
putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang adil.” (QS. Al Maidah: 42)
“Kalau
dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah
kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
(QS. Al Hujurat: 9)
“Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS.
Al Mumtahanah: 8)
Yang Allah Ta’ala perintahkan adalah
berlaku adil, bukan menuntut selalu ada persamaan.
“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah: 8)
Semoga faedah singkat ini bermanfaat bagi pengunjung
sekalian. Wallahu waliyyut taufiq
Sumber : rumaysho