Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya
Allah mengutusku adalah seperti air hujan yang turun ke tanah. Di
antaranya ada tanah yang subur yang menyerap air sehingga menumbuhkan
tanaman dan rerumputan yang banyak. Ada juga tanah tandus yang menahan
air sehingga orang-orang bisa memanfaatkannya; mereka
minum darinya, memberi minum ternaknya, dan mengairi tanaman. Ada juga
tanah yang keras; tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan
tanam-tanaman. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah,
lalu ia mengambil manfaat apa yang dengannya Allah mengutusku, sehingga
ia belajar dan mengajarkannya. Dari sisi lain ada orang yang tidak mau
mengambil manfaat darinya, serta orang yang sama sekali tidak menerima
petunjuk Allah yang dengannya aku diutus." (Muttafaq 'Alaih)
Teruslah bertafaqquh fiddin (mengkaji Islam), mempelajari kaidah-kaidah dasar Islam dan mengetahui masalah halal dan haram. Karena di sanalah letak kebaikan umat Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu)
Sebaliknya, siapa yang tidak mengetahui urusan dien (Islam) maka ia termasuk orang yang tidak dikehendaki oleh Allah menjadi baik. Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari berkata, "Mafhum hadits bahwa orang yang tidak bertafakkuh fiddin, yakni tidak belajar kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya, maka sungguh ia diharamkan kebaikan. Abu Ya'la mengeluarkan hadits Mu'awiyah dari jalur lain yang dhaif, ditambahkan di ujungnya, "Siapa yang tidak dijadikan paham terhadap dien, maka Allah tidak peduli kepadanya." Makna hadits ini adalah shahih, karena siapa yang tidak mengetahui perkara-perkara (ajaran) agamanya, maka ia bukan seorang fakih dan tidak pula mencari pengetahuan, sehingga pantas ia disifati bahwa ia tidak dikehendaki mendapatkan kebaikan." Wallahu Ta'ala A'lam.
kutipan dari Ustadz Yusuf Mansur.