Berkeinginan keras juga diiring dengan do'a, jadi tidak bisa dipisahkan
salah satunya, apalagi jalan kepada keimanan bisa kita saksikan dalam
sejarah orang-orang pilihan yaitu para Nabi, memang berat adanya, karena
tugas sebagai khalifah manusia diciptakan ibarat kita sedang kerja
dinas,
disertai buku petunjuk peraturannya, dimana dalam hal ini ialah
Alqur'an dan As Sunnah. Keduanya harus kita pegang teguh, dan
berkeinginan keras berjuang agar bisa menjalankan tugas dari Allah SWT,
dimuka bumi ini.
Kehidupan tidak bisa dengan harapan kosong, menghayal dan angan-angan
saja, tanpa pelaksanaan yang butuh perjuangan. Semua butuh perjuangan,
dan perjuangan yang paling mantap, ialah menjadi seorang hamba yang
diridhoi Allah SWT. Jangan sampai kita tipu daya syetan, dimana mulut
berucap istighfar tapi maksiat jalan terus, ridho terus, usaha
ibadahnya, memakai jilbabnya, sedekahnya, tahajudnya sama sekali tidak
ada peningkatan dari waktu ke waktu, kalau sudah begitu sama saja
kebalikan yang akan terjadi, dimana Allah membiarkan kita ketipu sama
angan-angan kosong. Tidak ada hidayah sama sekali untuk kita, jadilah
kita selama hidup sengsara karena tidak terarah dengan semestinya.
Allah SWT Berfirman : “Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka
dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu
tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka” (Q.S.
al-Nisâ’ [4]: 19)
Disini kita harus mempunyai iman kuat, dengan iman kuat baru bisa
berjuang, dengan yakin dan mengharap ridho dan caranya Allah SWT. Iman
yang kuat bagaimana cara mendapatkannya Ustadz?
Ya didapat dengan ngaji, belajar ilmu iman dan Islam, agar paham dalam
menghayati ibadah dan melakukannya dengan cara yang di syariatkan,
perhatikan ayat yang pertama kali kita disuruh ngapain? Iqro, baca
petunjuk-Nya Allah SWT agar bisa kenal dan tahu ilmu Agama Allah ini.
Dan juga bertawakkal, diantaranya yakin atas perintah Allah SWT, bahwa
shalat itu maslahat walau keadaan bagaimana pun, yakin jilbab itu
kebaikan, karena bertawakkal bentuknya juga dengan meyakini bahwa aturan
Allah itulah yang terbaik, mau bagaimana tabrakannya dengan keperluan
duniawi, pasti baik, karena Allah yang maha tau dan maha kuasa akan
ciptaan-Nya.
Tawakkal atas kekuasaan Allah yang menjamin pertolongan untuk umat yang
beriman, baik pertolongan langsung, tapi yang terpenting pertolongan
agar ringan menjalani ujian, karena sifatnya sebagai amal shaleh yang
terbaik bagi kita, menurut ilmu-Nya Allah SWT. Makanya syetan skak mati
bagi manusia yang punya dua sifat ini
Allah SWT Berfirman :“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas
orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya” (Q.S. al-Nahl
[16]: 99)
Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka
anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala (Q.S. Fâthir [35]: 6).